Langsung ke konten utama

Kuliah Jam 14.15

Kuliah Jam 14.15
          Resiko yang harus ditanggung seorang Mahasiswa adalah mengikuti kuliah kapan saja waktu yang ditentukan oleh pembuat jadwal. Bahkan kadang-kadang, jadwal kuliah diubah atas kehendak Dosen, yang berbau subjektif. Ada waktunya seorang Dosen tidak mampu mengajar dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Fakultas entah apa sebabnya, kemudian menyuruh mahasiswanya datang pada jam 05.00 pagi.  Meskipun hal ini terasa tidak pada tempatnya, tetapi demi sebuah keberhasilan, banyak juga Mahasiswa / siswi yang mengikuti.
          Meskipun banyak yang mengecam, perkuliahan itu berlangsung terus hingga mencukupi persyaratan pertemuan klas.
          Yang ingin kuceritakan adalah salah satu Jam Kuliah, yang tidak kalah istimewa dibandingkan Kuliah pada jam 05.00 pagi di atas. Kali ini ada jadwal Kuliah pada Jam 14.15. Terbayang sudah faktor kesulitan yang ada disini. Mata mengantuk karena waktunya tidur siang, atau bagi yang kuliah sambil bekerja adalah waktu yang mustahil untuk minta ijin keluar, karena sebelum itu mereka telah mendapatkan jam istirahat selama 45 menit.
          Dosen pengajar adalah seorang yang tepat waktu, dapat dikatakan bahwa ia selalu tidur di Kampus sehingga tidak pernah terlambat. Tentu saja hal ini mengundang para Mahasiswa / siswi untuk datang sebelum waktunya. Kondisi ini juga menjadi faktor kesulitan tambahan bagi yang bekerja.
          Tepat pukul 14.15 perkuliahan dimulai dengan Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Umum. Pertanyaan pembuka dimulai dari Mahasiswa yang duduk di kursi terdepan, dan berlanjut hingga kursi-kursi berikutnya. Pak Dosen mengatakan bahwa: “Siapa yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini telah mengumpulkan nilai 50%”.
          Saat Dosen menuliskan Pertanyaan dan Jawaban para Mahasiswa yang telah mendapat giliran, seorang Mahasiswi dengan mengendap-ngendap masuk dan duduk di kursi kosong disampingku.
          Mahasiswi itu bernama Mita. Dia gadis yang amat cantik, dan dia kelihatan sangat mengantuk. Kemudian, sambil duduk berpesanlah ia kepadaku, yang saat itu aku duduk disamping kanannya.
Mita   : Jacky, jika datang pertanyaan kepadaku , aku minta tolong padamu untuk membangunkan aku sebelum waktunya.
Jacky : Oke Mit, tetapi kenapa?

          Mita tidak sanggup menjawab, tetapi segera ia meletakkan kepalanya di atas pundakku. Kemudian ia  meneruskan tidur di atas pundakku. Meski ia gadis cantik, tidak berani aku mengganggu, karena Ayahnya seorang Kepala Kanwil Departemen Pendidikan.
               Kejutan yang tidak mudah kulupakan, begitu Jacky berkata kepadaku.
01/02/2011 14:44:44

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO DAN CERITA dari Sungai Karang Mumus

Di atas itu adalah foto-foto selama menyusuri Sungai Karang Mumus di Samarinda.Perjalanan dilakukan dengan naik perahu kecil dengan penumpang 3(tiga) orang termasuk pemilik perahu, pada tanggal 18 Pebruari 2018.

TERBANG MALAM BERSAMA SEORANG DEWI

09/05/2017 8:55:36 Cerita ini hampir mirip dengan nonton film tiga dimensi, atau bahkan seperti cerita dalam Mahabharatha, dimana nama tokoh penulisnya ada didalamnya. Yaitu Mpu Valmiki. Miripnya dengan film tiga dimensi, benda-benda yang jauh tampak kecil. Dan manakala kami bagaikan terbang mendekati sesuatu objek, maka objek itupun tampak membesar. Pergerakan yang cepat menimbulkan desau angin yang kuat. Dan ketika kami diam disuatu tempat yang tinggi, awan tampak bergerak berarak-arak. Benar-benar seperti dongeng. Sayang sekali aku tidak bertanya, atau tidak dapat bertanya tentang siapa dia. Dia seolah menunjukkan kepadaku, betapa indahnya alam raya diluar Bumi ini. Sebentar berhenti, melihat kebawah. Dibawah sana tampak kendaraan roda 4 sedang bergerak beriring-iringan dijalan yang padat. Seolah memberikan pelajaran kepadaku, alangkah luasnya angkasa raya ini, dan tanpa macet. Yang masih kuingat busananya, dia menggunakan kain penutup badannya dengan warna seperti pela

LUDRUK MARHAEN KEBANGGAAN PARA SENIMAN JAWA-TIMUR

LUDRUK MARHAEN, WHERE ARE YOU. . . ? ? ? Keseniaan apapun namanya, akan menghinggapi kalbu setiap insan. Dari meniup seruling bambu, menirukan lagu-lagu pop yang populer saat tertentu, hingga serampang 12 pernah kuikuti. Belakangan hari, sebelum saya benar-benar jompo,   tinggal satu seni yang aku dapat mengikuti latihannya, yaitu seni memukul bola tennis. Tetapi dari sekian banyak jenis kesenian itu, kini ada yang hampir punah, atau bahkan telah benar2 punah.LUDRUK...! Aku memilih seni Ludruk ini menjadi bahan tulisan pendek, karena pagi ini +/- pk 07.00 kubuat status di facebook, yang menyangkut Seni Ludruk, Ketoprak Siswo-Budoyo, Film Tiga Dara th 1957 dan Ketoprak Mataram dengan Cokro-Jiyo nya. Ludruk adalah kesenian rakyat, seni pentas yang amat dekat dengan kehidupan rakyat kecil. Terutama warga Jawa Timur, kesenian ini bukan sesuatu yang asing. Disukai karena disamping adegan lawak yang tidak ada putusnya pada semua adegan, juga seolah-olah semua lawakan i