Langsung ke konten utama

Tulisan Babylonia

Tulisan Sahabatku Tak Terbaca
       Dari sekian banyak teman semasa SMA, teman yang bernama Tony Hendrartono, yang berasal dari Malang ini mempunyai kesan yang tak terlupakan. Ia familiar, mandiri dan tidak pernah usil kepada siapapun. Tetapi jangan sampai ada yang mencoba dia, itu pendapatku yang suatu saat ternyata terbukti.
       Perilakunya yang murah senyum dalam setiap ucapan kata-katanya sama sekali berbeda saat ia mendapat gertakan dari orang yang tidak ia kenal. Tetapi yang ingin kuceritakan bukan tentang dirinya yang mempunyai karakter lembut tetapi keras ini.
       Pada suatu hari Bapak Guru pengajar Bahasa Indonesia bernama Pak Timin, meminta kepada para siswa Klas 3 Sos-2 untuk menyediakan kertas dan mengikuti Ulangan Harian.
       Dalam pengajarannya Beliau pernah mengajar kepada kami untuk mencatat Epos Mahabharata dan Ramayana. Kami harus mencatat Parwa demi Parwa dalam Mahabharata dan begitu pula Ramayana.
       Aku yakin bahwa mereka yang tidak menyukai cerita wayang akan sangat kesulitan menjawab, karena Mahabharata maupun Ramayana bukan karya sastra yang hanya terdiri dari dua lembar halaman dan mudah dicontek.
       Setelah waktu yang diberikan untuk menjawab berakhir, kertas hasil ujian dikumpulkan, maka kejutan itupun muncul pada minggu depannya. Banyak juga yang mendapat nilai kurang dari cukup, dan ini adalah kejutan pertama. Walaupun menjawab soal ujian yang hanya bersifat hafalan, ternyata akibat ketidaktahuan dapat terjadi kefatalan.
       Nasib demikian menimpa Tony dari dua sisi. Pertama ia tidak tahu wayang karena tak punya catatan, dan kedua tulisannya amat jelek. Kondisi kedua inilah yang membuat teman sekelas tertawa.
       Ketika namanya dipanggil oleh Pak Timin, ia maju ke depan untuk menerima kertas hasil ujiannya. Pada saat itu iapun tak dapat menyembunyikan tawanya ketika Pak Timin menyerahkan kertas hasil ujian sambil mengatakan “ INI TULISAN BABYLONIA, TAK TERBACA”. Itu komentar Pak Timin yang tertulis di bagian atas kertas hasil ujian dengan tinta merah.
       Terus terang kuakui bahwa tulisan Tony memang jelek sekali, tetapi tak sejelek itu pribadinya. Pada waktu menulis, menggenggam ballpoint, memang ada getaran kuat pada tangannya, yang saya duga akibat tangannya sering melakukan pekerjaan yang berat. Itulah kisah nyata selama aku berteman dengan dia di SMAN1 Kediri di tahun 1968.

04/02/2011 17:18:47

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO DAN CERITA dari Sungai Karang Mumus

Di atas itu adalah foto-foto selama menyusuri Sungai Karang Mumus di Samarinda.Perjalanan dilakukan dengan naik perahu kecil dengan penumpang 3(tiga) orang termasuk pemilik perahu, pada tanggal 18 Pebruari 2018.

TERBANG MALAM BERSAMA SEORANG DEWI

09/05/2017 8:55:36 Cerita ini hampir mirip dengan nonton film tiga dimensi, atau bahkan seperti cerita dalam Mahabharatha, dimana nama tokoh penulisnya ada didalamnya. Yaitu Mpu Valmiki. Miripnya dengan film tiga dimensi, benda-benda yang jauh tampak kecil. Dan manakala kami bagaikan terbang mendekati sesuatu objek, maka objek itupun tampak membesar. Pergerakan yang cepat menimbulkan desau angin yang kuat. Dan ketika kami diam disuatu tempat yang tinggi, awan tampak bergerak berarak-arak. Benar-benar seperti dongeng. Sayang sekali aku tidak bertanya, atau tidak dapat bertanya tentang siapa dia. Dia seolah menunjukkan kepadaku, betapa indahnya alam raya diluar Bumi ini. Sebentar berhenti, melihat kebawah. Dibawah sana tampak kendaraan roda 4 sedang bergerak beriring-iringan dijalan yang padat. Seolah memberikan pelajaran kepadaku, alangkah luasnya angkasa raya ini, dan tanpa macet. Yang masih kuingat busananya, dia menggunakan kain penutup badannya dengan warna seperti pela

LUDRUK MARHAEN KEBANGGAAN PARA SENIMAN JAWA-TIMUR

LUDRUK MARHAEN, WHERE ARE YOU. . . ? ? ? Keseniaan apapun namanya, akan menghinggapi kalbu setiap insan. Dari meniup seruling bambu, menirukan lagu-lagu pop yang populer saat tertentu, hingga serampang 12 pernah kuikuti. Belakangan hari, sebelum saya benar-benar jompo,   tinggal satu seni yang aku dapat mengikuti latihannya, yaitu seni memukul bola tennis. Tetapi dari sekian banyak jenis kesenian itu, kini ada yang hampir punah, atau bahkan telah benar2 punah.LUDRUK...! Aku memilih seni Ludruk ini menjadi bahan tulisan pendek, karena pagi ini +/- pk 07.00 kubuat status di facebook, yang menyangkut Seni Ludruk, Ketoprak Siswo-Budoyo, Film Tiga Dara th 1957 dan Ketoprak Mataram dengan Cokro-Jiyo nya. Ludruk adalah kesenian rakyat, seni pentas yang amat dekat dengan kehidupan rakyat kecil. Terutama warga Jawa Timur, kesenian ini bukan sesuatu yang asing. Disukai karena disamping adegan lawak yang tidak ada putusnya pada semua adegan, juga seolah-olah semua lawakan i